Ne’ Limbongan adalah nama seorang ahli bangunan pada zaman dahulu yang menciptakan ukiran-ukiran tradisional Toraja. Sedangkang menurut arti katanya Limbong berarti danau atau sumber air yang tidak pernah kering, memberi kehidupan dan kesegaran bagi manusia, flora dan fauna di lingkungan sekitarnya. Ukiran ini bermakna bahwa orang Toraja bertekad memperoleh rexeki dari empat penjuru mata angin (utara, timur, barat, dan selatan) bagaikan mata air yang bersatu dalam satu danau dan memberi kebahagiaan kepada keturunannya.