DAERAH KARANGAN KALUA', KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH KARANGAN KALUA', KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
Full View
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH MESSAWA, KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH MESSAWA, KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
Full View
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
POTRET KABUPATEN MAMASA, SULAWESI-BARAT
Full View
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH TAMALANTIK, KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH TAMALANTIK, KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
Full View
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
Full View
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH SALUBUE KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
Full View
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk. demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
Daerah Bussu, Jalan Poros Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat 2014
Full View
H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk. demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH TO'PINUS KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
Daerah To'Pinus, Jalan Poros Mamasa-Polman 2014
Full View
DAERAH TO'PINUS KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
JALAN POROS KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
JALAN POROS MAMASA-POLEWALI MANDAR 2014
Full View
JALAN POROS KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH GALUNG, KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
DAERAH GALUNG, KABUPATEN MAMASA, SULAWESI BARAT 2014
Full View
Label:
MAMASA
YANG BELUM JUGA DIPANDANG OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA SULAWESI BARAT,
Gambar ini diambil pada tahun 2014, dimana pada tahun ini yang menjabat masih H.RAMLAN BADAWI sebagai Bupati dan Victor Paotonan sebagai Wakil Bupati Terpilih
sebagai Pemimpin yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Mamasa untuk
Memimpin Mamasa menjadi salah-satu daerah yang memiliki objek wisata
yang bisa dinikmati para turist-turis mancanegara. tapi pada sampai saat
ini pekerjaan jalan tidak juga memungkinkan untuk para wisatawan masuk.
demikian pula kepada para pedagang yang ada didaerah Mamasa sebagian
besar mengeluh akibat tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten dan
Provinsai sulawesi barat untuk menangani hal ini dimana sangat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mamasa.
STADIUN GELORA MAMASA Full View Label: MAMASA
PENARI WAMITA MAMASA Full View Label: MAMASA
INDAHNYA MAMASA
Full View
Label:
MAMASA
Balla Peu' Indah Full View Label: MAMASA
Tanduk Tedong Full View Label: MAMASA
Balla Peu' Mamasa Full View Label: MAMASA
SMP 5 Balla Mamasa Full View Label: MAMASA
Surga Mamasa Full View Label: MAMASA
Suku Karo Dari Batak Full View Label: BATAK
Suku Karo Zaman Dulu Full View Label: BATAK
Galery Suku Karo
Full View
Label:
BATAK
SEKILAS TENTANG SUKU KARO. Karo adalah salah sub Suku Bangsa Batak yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.
Eksistensi Kerajaan Haru-Karo
Kerajaan Haru-Karo (Kerajaan Aru) mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera, namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun demikian, Brahma Putra, dalam bukunya "Karo dari Zaman ke Zaman" mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera Utara yang rajanya bernama "Pa Lagan". Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari suku Karo. Mungkinkah pada masa itu kerajaan haru sudah ada?, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kerajaan Haru-Karo diketahui tumbuh dan berkembang bersamaan waktunya dengan kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Johor, Malaka dan Aceh. Terbukti karena kerajaan Haru pernah berperang dengan kerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan Haru pada masa keemasannya, pengaruhnya tersebar mulai dari Aceh Besar hingga ke sungai Siak di Riau.
Terdapat suku Karo di Aceh Besar yang dalam bahasa Aceh disebut Karee. Keberadaan suku Haru-Karo di Aceh ini diakui oleh H. Muhammad Said dalam bukunya "Aceh Sepanjang Abad", (1981). Ia menekankan bahwa penduduk asli Aceh Besar adalah keturunan mirip Batak. Namun tidak dijelaskan keturunan dari Batak mana penduduk asli tersebut. Sementara itu, H. M. Zainuddin dalam bukunya "Tarich Atjeh dan Nusantara" (1961) mengatakan bahwa di lembah Aceh Besar disamping terdapat kerajaan Islam terdapat pula kerajaan Karo. Selanjunya disebutkan bahwa penduduk asli atau bumi putera dari ke-20 mukim bercampur dengan suku Karo. Brahma Putra, dalam bukunya "Karo Sepanjang Zaman" mengatakan bahwa raja terakhir suku Karo di Aceh Besar adalah Manang Ginting Suka.
Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi "Kaum Lhee Reutoih" atau Kaum Tiga Ratus. Penamaan demikian terkait dengan peristiwa perselisihan antara suku Karo dengan suku Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka. Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.
Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan suku Hindu dan mereka disebut sebagai kaum Ja Sandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imeum Peuet dan Kaum Tok Batee yang merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum Hindu, Arab, Persia, dan lainnya.
SEKILAS TENTANG SUKU KARO
Full View
Label:
BATAK
SEKILAS TENTANG SUKU KARO. Karo adalah salah sub Suku Bangsa Batak yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.
Eksistensi Kerajaan Haru-Karo
Kerajaan Haru-Karo (Kerajaan Aru) mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera, namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun demikian, Brahma Putra, dalam bukunya "Karo dari Zaman ke Zaman" mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera Utara yang rajanya bernama "Pa Lagan". Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari suku Karo. Mungkinkah pada masa itu kerajaan haru sudah ada?, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kerajaan Haru-Karo diketahui tumbuh dan berkembang bersamaan waktunya dengan kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Johor, Malaka dan Aceh. Terbukti karena kerajaan Haru pernah berperang dengan kerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan Haru pada masa keemasannya, pengaruhnya tersebar mulai dari Aceh Besar hingga ke sungai Siak di Riau.
Terdapat suku Karo di Aceh Besar yang dalam bahasa Aceh disebut Karee. Keberadaan suku Haru-Karo di Aceh ini diakui oleh H. Muhammad Said dalam bukunya "Aceh Sepanjang Abad", (1981). Ia menekankan bahwa penduduk asli Aceh Besar adalah keturunan mirip Batak. Namun tidak dijelaskan keturunan dari Batak mana penduduk asli tersebut. Sementara itu, H. M. Zainuddin dalam bukunya "Tarich Atjeh dan Nusantara" (1961) mengatakan bahwa di lembah Aceh Besar disamping terdapat kerajaan Islam terdapat pula kerajaan Karo. Selanjunya disebutkan bahwa penduduk asli atau bumi putera dari ke-20 mukim bercampur dengan suku Karo. Brahma Putra, dalam bukunya "Karo Sepanjang Zaman" mengatakan bahwa raja terakhir suku Karo di Aceh Besar adalah Manang Ginting Suka.
Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi "Kaum Lhee Reutoih" atau Kaum Tiga Ratus. Penamaan demikian terkait dengan peristiwa perselisihan antara suku Karo dengan suku Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka. Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.
Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan suku Hindu dan mereka disebut sebagai kaum Ja Sandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imeum Peuet dan Kaum Tok Batee yang merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum Hindu, Arab, Persia, dan lainnya.
Eksistensi Kerajaan Haru-Karo
Kerajaan Haru-Karo (Kerajaan Aru) mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera, namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun demikian, Brahma Putra, dalam bukunya "Karo dari Zaman ke Zaman" mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera Utara yang rajanya bernama "Pa Lagan". Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari suku Karo. Mungkinkah pada masa itu kerajaan haru sudah ada?, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kerajaan Haru-Karo diketahui tumbuh dan berkembang bersamaan waktunya dengan kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Johor, Malaka dan Aceh. Terbukti karena kerajaan Haru pernah berperang dengan kerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan Haru pada masa keemasannya, pengaruhnya tersebar mulai dari Aceh Besar hingga ke sungai Siak di Riau.
Terdapat suku Karo di Aceh Besar yang dalam bahasa Aceh disebut Karee. Keberadaan suku Haru-Karo di Aceh ini diakui oleh H. Muhammad Said dalam bukunya "Aceh Sepanjang Abad", (1981). Ia menekankan bahwa penduduk asli Aceh Besar adalah keturunan mirip Batak. Namun tidak dijelaskan keturunan dari Batak mana penduduk asli tersebut. Sementara itu, H. M. Zainuddin dalam bukunya "Tarich Atjeh dan Nusantara" (1961) mengatakan bahwa di lembah Aceh Besar disamping terdapat kerajaan Islam terdapat pula kerajaan Karo. Selanjunya disebutkan bahwa penduduk asli atau bumi putera dari ke-20 mukim bercampur dengan suku Karo. Brahma Putra, dalam bukunya "Karo Sepanjang Zaman" mengatakan bahwa raja terakhir suku Karo di Aceh Besar adalah Manang Ginting Suka.
Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi "Kaum Lhee Reutoih" atau Kaum Tiga Ratus. Penamaan demikian terkait dengan peristiwa perselisihan antara suku Karo dengan suku Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka. Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.
Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan suku Hindu dan mereka disebut sebagai kaum Ja Sandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imeum Peuet dan Kaum Tok Batee yang merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum Hindu, Arab, Persia, dan lainnya.
Ceret Ukiran Toraja Full View Label: TORAJA
Ukiran Toraja Full View Label: TORAJA
PA' BOMBO UAI
Bombo uai = anggang-angang
Pa'
bombo uai adalah ukiran yang menyerupai binatang air (anggang anggang)
yang dapat bergerak menitih air dengan halus dan sangat cepat.
Makna
dari ukiran ini adalah: Pintar-pintarlah menitih kehidupan ini dalam hal
ini adalah lincah, cekatan, cepat, dan tepat. selain itu ukiran ini
juga berarti manusia harus mempunyai keterampilan dan kemampuan yang
cukup dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Pa' Bombo Uai Ukiran Toraja
Full View
Label:
TORAJA
PA' BOMBO UAI
Bombo uai = anggang-angang
Pa' bombo uai adalah ukiran yang menyerupai binatang air (anggang anggang) yang dapat bergerak menitih air dengan halus dan sangat cepat.
Makna dari ukiran ini adalah: Pintar-pintarlah menitih kehidupan ini dalam hal ini adalah lincah, cekatan, cepat, dan tepat. selain itu ukiran ini juga berarti manusia harus mempunyai keterampilan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
PA' DOTI LANGI'
Doti = Ilmu (hitam)
Doti = Saleko (tedong saleko) / Kerbau belang
Doti = Baik = Cantik
Langi' = Langit
Ukiran ini berupa palang yang berjejer-jejer dan ditengah-tengah ada semacam bintang bersinar seperti bintang di atas langit.
Makna dari ukiran ini adalah: Kepintaran / prestasi yang tinggi, kearifan dan ketenangan, juga mempunyai cita-cita yang tinggi pemikiran yang jauh cemerlang kedepan, bisa juga berarti wanita bangsawan, mempunyai kasta tinggi.
Pa' Doti Langi' Ukiran Toraja
Full View
Label:
TORAJA
PA' DOTI LANGI'
Doti = Ilmu (hitam)
Doti = Saleko (tedong saleko) / Kerbau belang
Doti = Baik = Cantik
Langi' = Langit
Ukiran ini berupa palang yang berjejer-jejer dan ditengah-tengah ada semacam bintang bersinar seperti bintang di atas langit.
Makna dari ukiran ini adalah: Kepintaran / prestasi yang tinggi, kearifan dan ketenangan, juga mempunyai cita-cita yang tinggi pemikiran yang jauh cemerlang kedepan, bisa juga berarti wanita bangsawan, mempunyai kasta tinggi.
PA' DAUN PARIA
Paria = sayur paria atau Pare
Kita tau bahwa paria ini merupakan tanaman yang pahit. baik buah dan daun dapat dijadikan sayur-sayuran dan obat-obatan seperti obat batuk, atau malaria.
Makna dari ukiran ini adalah: kadang sesuatu yang pahit itu adalah obat yang dapat menyembuhkan. seperti teguran atau nasehat yang harus diterima walau menyakitkan namun akan membawa kebaikan.
Pa' Daun Paria
Full View
Label:
TORAJA
PA' DAUN PARIA
Paria = sayur paria atau Pare
Kita tau bahwa paria ini merupakan tanaman yang pahit. baik buah dan daun dapat dijadikan sayur-sayuran dan obat-obatan seperti obat batuk, atau malaria.
Makna dari ukiran ini adalah: kadang sesuatu yang pahit itu adalah obat yang dapat menyembuhkan. seperti teguran atau nasehat yang harus diterima walau menyakitkan namun akan membawa kebaikan.
PA' BULU LONDONG
Bulu = Bulu
Londong = Jantan
Ukiran ini menyerupai rumbai ayam jantan. ada pepatah mengatakan: ayam dikenal karna tingkah lakunya. pada ukiran Pa' manuk londong telah dijelaskan tentang arti dan makna Londong (ayam jantan). Pa' bulu londong biasanya di garunggang atau diukir tembus.
Makna dari ukiran ini adalah: Bulu rumbai manghiasi ayam jantan demikian pula keperkasaan dan kewibawaan menyertai seorang pemimpin dan lelaki pemberani.
Pa' Bulu Londong Ukiran Toraja
Full View
Label:
TORAJA
PA' BULU LONDONG
Bulu = Bulu
Londong = Jantan
Ukiran ini menyerupai rumbai ayam jantan. ada pepatah mengatakan: ayam dikenal karna tingkah lakunya. pada ukiran Pa' manuk londong telah dijelaskan tentang arti dan makna Londong (ayam jantan). Pa' bulu londong biasanya di garunggang atau diukir tembus.
Makna dari ukiran ini adalah: Bulu rumbai manghiasi ayam jantan demikian pula keperkasaan dan kewibawaan menyertai seorang pemimpin dan lelaki pemberani.
PA' TEDONG
Tedong = Kerbau
Ukiran ini biasanya dilukiskan pada papan besar teratas (Indo' Para) dan pada dinding-dinding penyanggah badan rumah (Manangga banua). bagi masyarakat toraja kerbau adalah hewan paling tinggi nilai dan statusnya, untuk itu bagi masyarakat toraja kerbau dijadikan standar / ukuran dari semua harta kekayaan.
Makna dari ukiran ini adalah: Ukiran ini bermakna sebagai lambang kesejahteraan dan kekayaan bagi masyarakat toraja, selain itu ukiran ini juga melambangkan kebangsawanan.
Pa' Tedong Ukiran Toraja
Full View
Label:
TORAJA
PA' TEDONG
Tedong = Kerbau
Ukiran ini biasanya dilukiskan pada papan besar teratas (Indo' Para) dan pada dinding-dinding penyanggah badan rumah (Manangga banua). bagi masyarakat toraja kerbau adalah hewan paling tinggi nilai dan statusnya, untuk itu bagi masyarakat toraja kerbau dijadikan standar / ukuran dari semua harta kekayaan.
Makna dari ukiran ini adalah: Ukiran ini bermakna sebagai lambang kesejahteraan dan kekayaan bagi masyarakat toraja, selain itu ukiran ini juga melambangkan kebangsawanan.
Pa' Kapu' Baka. Kapu’ berarti ikatan atau simpulan dan Baka artinya bakul atau keranjang. Ukiran ini menyerupai simpul-simpul pada bakul yang dahulu diigunakan sebagai tempat menyimpan harta atau benda-benda berharga. Simpul ini sangat rapi sehigga ujung simpul dari tali tidak kelihatan.
Maknanya bahwa kita harus menjadi orang yang dapat dipercaya, apabila ada rahasia, harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Pa' Kapu' Baka Ukiran Toraja
Full View
Label:
TORAJA
Pa' Kapu' Baka. Kapu’ berarti ikatan atau simpulan dan Baka artinya bakul atau keranjang. Ukiran ini menyerupai simpul-simpul pada bakul yang dahulu diigunakan sebagai tempat menyimpan harta atau benda-benda berharga. Simpul ini sangat rapi sehigga ujung simpul dari tali tidak kelihatan.
Maknanya bahwa kita harus menjadi orang yang dapat dipercaya, apabila ada rahasia, harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Pa'Ulu Karua Berasal dari dua kata (Toraja) yaitu Ulu: Kepala, dan Karua: Delapan. Menurut mitos, Toraja dahulu kala ada delapan orang Toraja yang masing-masing menurunkan ilmu pengetahuan menyangkut kehidupan ini. Kehidupan orang ini diciptakan oleh Puang Anggemaritik (Puang Matua atau Tuhan) dalam sebuah puputan kembar ajaib dan masing-masing di karunia Ilmu pengetahuan yang berbeda-beda. Makna ukiran ini adalah orang Toraja mengharapkan dalam rumpun keluarga mereka, muncul orang yang memiliki ilmu yang tinggi dan berguna untuk kepentingan masyarakat.
Pa'Ulu Karua Ukiran Toraja
Full View
Label:
TORAJA
Pa'Ulu Karua Berasal dari dua kata (Toraja) yaitu Ulu: Kepala, dan Karua: Delapan. Menurut mitos, Toraja dahulu kala ada delapan orang Toraja yang masing-masing menurunkan ilmu pengetahuan menyangkut kehidupan ini. Kehidupan orang ini diciptakan oleh Puang Anggemaritik (Puang Matua atau Tuhan) dalam sebuah puputan kembar ajaib dan masing-masing di karunia Ilmu pengetahuan yang berbeda-beda. Makna ukiran ini adalah orang Toraja mengharapkan dalam rumpun keluarga mereka, muncul orang yang memiliki ilmu yang tinggi dan berguna untuk kepentingan masyarakat.